 |
Generate by AI
|
Cara lamar kerja yang biasa kita pakai dulu udah nggak efektif lagi. Dunia udah berubah cepat banget, nah, kita juga harus ikut berubah. Inget nggak terakhir kali kamu keluar rumah buat nyari kerja? Kalau lagi nyari kerja sekarang, pasti tahu deh betapa susahnya dapat panggilan interview. Kalau kamu lamar kerja lewat LinkedIn, kemungkinan dapat panggilan dari HR lebih kecil. Soalnya, kamu nggak sendirian yang lamar kerja itu, ada sekitar 1000 orang lagi yang ngelamar posisi yang sama.
Tau nggak, sekitar 70% orang yang udah kerja sekarang juga lagi nyari kerjaan baru?
Di pasar kerja yang kacau balau ini, cara lamar kerja yang biasa kita pakai dulu udah nggak efektif lagi. Daripada capek-capek lamar kerja ke puluhan perusahaan, gimana kalau kita balik prosesnya? Jadi, kita yang ditarik sama kesempatan kerja yang cocok buat kita?
Manusia udah berevolusi selama ribuan tahun, terus mulai nyari kerja kantoran di akhir tahun 1800-an. Dan cara kita nyari kerja masih sama aja. Kita pergi ke perusahaan, kasih resume, terus nunggu dipanggil. Proses ini jadi online belakangan. Tapi intinya masih sama. Tapi kan, kalau udah banyak perubahan, proses dapat kerja baru juga harusnya berubah, ya?
Dengan naiknya popularitas personal branding, media sosial, dan networking, sekarang lebih mungkin buat kita bikin sistem biar recruiter yang nyari kita. Dengan investasikan waktu buat bangun brand kamu, manfaatkan jaringan kamu, dan sabar nunggu, kamu bisa menarik kesempatan kerja yang cocok buat kamu.
Kenapa kita harus ganti cara nyari kerja?
Jawabannya sederhana banget.
- Cara kita pesan makanan udah berganti, sekarang ada ShopeeFood, GrabFood, GoFood.
- Cara kita buat belajar bisa ke Youtube, Udemy, Google Academy.
- Cara kita bekerja sekarang pun udah ada Hybrid atau remote. ga perlu capek di jalanan untuk berangkat dan pulang.
Jadi, kalau dunia di sekitar kita udah berubah, kenapa cara kita nyari kerja nggak berubah juga?
Beberapa orang udah berubah, kayak 1% teratas, mereka udah ganti cara nyari kerja. Tapi sisanya masih belum berubah.

|
Deepinder Goyal, bos besar dari Zomato (perusahaan pesan antar makanan di India), lagi ngobrol-ngobrol tentang cara mereka nyari karyawan baru. |
Katanya gini :
"We Don't hire people who are looking for Jobs, because the kind of people we need are not looking for jobs"
Filosofi ini nggak cuma diikuti sama Zomato, tapi juga sama banyak perusahaan lain. Jadi, pertanyaannya adalah kapan sih waktu yang tepat buat nyari kerja baru?
Waktu terbaik buat ganti kerja adalah pas ada kesempatan kerja yang cocok. Jangan pas kamu lagi frustasi sama situasi kerja kamu sekarang. Tapi gimana caranya biar kesempatan yang tepat itu bisa nyampe ke kamu?
Setelah ngobrol sama beberapa orang yang udah berhasil ganti kerja, aku simpulin jadi 4 poin. Dengan ngelakuin 4 hal ini, para pencari kerja bisa menarik perhatian recruiter. Yuk, kita bahas satu per satu.
4 hal yang harus dilakukan untuk menarik perhatian recruiter
Kalau kamu cuma mau ambil satu pesan dari artikel ini, itu harusnya adalah
"Jangan kejar kesuksesan, kejarlah keunggulan, kesuksesan akan mengikuti."
Kalimat ini diambil dari salah satu film favorit saya, "3 Idiots."
Ini benar banget. Kalau kamu jago dalam sesuatu dan orang lain ngenalin itu, kamu nggak perlu lagi nyari kerja.
1. Bangun Brand Kamu
Membangun brand pribadi yang kuat adalah langkah pertama biar pekerjaan yang nyari kamu. Anggap aja diri kamu produk yang harus menonjol di pasar yang penuh sesak. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah duduk dan ngerti apa yang kamu jagoin, apakah itu Frontend, Backend, Manajemen Produk, UI, atau yang lainnya.
Pecah-pecah sampai ke skill terkecil. Bahkan bisa juga pakai Figma. Sekarang tugas kamu cuma share ilmu dan keahlian kamu ke dunia. Buat konten yang nunjukkin skill kamu, misalnya nulis blog post, bikin video, atau berbagi insight di platform kayak LinkedIn/Twitter.
Ikut komunitas yang relevan sama bidang kamu. Semakin kelihatan dan berharga kamu, semakin besar kemungkinan recruiter notice keahlian kamu. Pastikan website, portfolio, dan profil sosial kamu rapi dan konsisten sama image profesional kamu. Punya brand yang jelas dan menarik akan bikin kesempatan kerja lebih gampang nyari kamu.
2. Manfaatkan Networking dan Koneksi
Ini mungkin saran yang paling sering kamu baca di blog post atau video tentang pekerjaan. Networking tetap jadi alat yang kuat, tapi dalam konteks ini, itu lebih tentang bikin hubungan yang asli dan tahan lama. Ini tentang ngobrol sama orang-orang pas kamu nggak lagi nyari kerja.
Dengan fokus bangun koneksi yang berarti sama orang-orang di industri kamu, kamu secara alami akan jadi pilihan pertama pas ada kesempatan kerja. Mulai dengan ikut acara industri, webinar, dan konferensi di mana kamu bisa ketemu profesional dan rekan-rekan. Jaga hubungan ini dengan tetap kontak, bantu kalau bisa, dan share konten yang relevan.
Networking nggak selalu harus transaksional — ini tentang ngembangin komunitas orang-orang yang tahu kekuatan kamu dan bisa jadi jaminan buat kamu. Ingat, kesempatan kerja sering muncul dari orang-orang yang ada di jaringan luas kamu, bahkan mereka yang mungkin nggak lagi nyari karyawan sekarang.
3. Biarkan Recruiter dan Kesempatan Kerja Datang ke Kamu
Setelah kamu bangun online presence yang kuat dan punya jaringan, kamu bisa mulai biarin recruiter dan hiring manager yang nyari kamu. Recruiter sering pakai LinkedIn dan platform lain buat nyari calon karyawan berdasarkan skill dan reputasi di industri, jadi optimalkan profil kamu buat pencarian. Ini artinya punya bio yang kaya keyword, daftar prestasi, dan tunjukin pemikiran kepemimpinan di bidang kamu.
Gunakan job board atau website kayak AngelList, tapi bukannya cuma lamar kerja, biarkan recruiter lihat profil kamu dan hubungi kamu. Jaga profil kamu tetap update, bahkan kalau nggak lagi aktif nyari kerja. Bikin tahu orang-orang kalau kamu terbuka sama kesempatan kerja baru tanpa terlalu agresif.
Dengan kelihatan dan nunjukin nilai, recruiter akan datang ke kamu buat peran yang cocok sama kualifikasi kamu. Pastikan tambahin bidang keahlian kamu. Supaya mereka bisa identifikasi kamu sebagai calon karyawan potensial.
4. Peluk Kesabaran dan Ketekunan
Biarin pekerjaan yang nyari kamu nggak berarti kamu bakal banjir tawaran kerja dalam semalam. Ini strategi jangka panjang yang butuh kesabaran dan ketekunan. Bangun brand dan jaringan butuh waktu dan usaha, dan itu nggak bakal langsung terjadi. Kamu harus terus bikin konten, rawat hubungan, dan tetap aktif di industri kamu.
Penting buat diingat kalau kesempatan kerja akan datang di waktu yang tepat, dan buru-buru bisa bikin kamu ambil peran yang nggak cocok. Percaya sama prosesnya, tetap konsisten dalam usaha kamu, dan akhirnya, kesempatan kerja yang tepat akan datang ke kamu.
Satu Mantra yang harus dijalani adalah: Selalu cari kerja. Nggak peduli seberapa bagus kesempatan kerja sekarang, seberapa nyaman pekerjaan kamu sekarang. Kalau kamu dapat kesempatan kerja yang lebih baik dari pekerjaan kamu sekarang, coba aja.
Kesimpulan
Di pasar kerja modern, saatnya berhenti mengejar kesempatan kerja dan mulai menarik mereka. Dengan membangun brand kamu, memanfaatkan jaringan kamu, dan menempatkan diri kamu agar terlihat, pekerjaan yang tepat akan datang ke kamu.
Yang dibutuhkan hanyalah sedikit kesabaran, ketekunan, dan pendekatan strategis terhadap pertumbuhan karier kamu. Alih-alih mencari pekerjaan, biarkan pekerjaan yang mencari kamu.
0 komentar:
Posting Komentar