 |
https://www.guru99.com/images/what-is-software-testing.png |
Apa itu Software Testing?
Bayangin kamu lagi masak mie instan. Sebelum kamu makan, kamu pasti akan ngecek dulu kuahnya udah pas asinnya apa belum, mienya udah matang apa belum, dan lain-lain. Nah, software testing itu kayak gitu, tapi yang dicek bukan mie instan, melainkan sebuah aplikasi atau software.
Jadi, software testing adalah proses memeriksa dan mengevaluasi sebuah software untuk memastikan bahwa software tersebut bekerja sesuai dengan yang diharapkan dan tidak ada kesalahan (bug) di dalamnya. Tujuannya adalah untuk memastikan kualitas software sebelum dirilis ke pengguna.
Mengapa Software Testing itu Penting?
Software testing itu penting banget karena:
- Mencegah masalah: Kalau software tidak diuji dengan baik, bisa saja ada bug yang menyebabkan aplikasi crash, data hilang, atau bahkan menimbulkan kerugian finansial.
- Meningkatkan kualitas: Dengan melakukan testing secara menyeluruh, kita bisa memastikan bahwa software yang kita buat memiliki kualitas yang baik, user-friendly, dan dapat diandalkan.
- Memenuhi kebutuhan pengguna: Software testing membantu kita untuk memastikan bahwa software yang kita buat memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pengguna.
Keahlian Apa yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Software Tester?
Untuk menjadi seorang software tester, kamu nggak perlu jadi seorang programmer handal. Tapi, ada beberapa keahlian yang cukup penting, yaitu:
- Pemahaman dasar tentang software: Kamu perlu mengerti bagaimana sebuah software bekerja, apa itu coding, dan bagaimana cara sebuah aplikasi berinteraksi dengan pengguna.
- Logika berpikir: Seorang tester harus memiliki logika berpikir yang baik untuk merancang skenario pengujian dan menganalisis hasil pengujian.
- Detail oriented: Tester harus teliti dan memperhatikan detail karena bug kecil pun bisa berdampak besar pada software.
- Keterampilan komunikasi: Seorang tester harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan tim pengembangan untuk melaporkan hasil pengujian dan memberikan rekomendasi perbaikan.
- Menguasai tools testing: Ada banyak tools yang bisa digunakan untuk melakukan software testing, seperti JIRA, Selenium, dan TestLink.
- Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC): Memahami bagaimana sebuah software dikembangkan dari awal hingga akhir akan membantumu mengerti di mana posisi pengujian dalam proses tersebut.
- Metodologi Pengujian: Pelajari berbagai macam metode pengujian seperti pengujian fungsional, non-fungsional, pengujian unit, integrasi, sistem, dan acceptance testing.
- Teknik Pengujian: Dalami teknik-teknik seperti black-box testing, white-box testing, grey-box testing, dan exploratory testing.
- Bug Tracking: Pelajari cara melapor dan mengelola bug menggunakan tools seperti Jira, Bugzilla, atau Trello.
- Bahasa Pemrograman: Menguasai setidaknya satu bahasa pemrograman akan sangat membantu, terutama jika kamu ingin melakukan automation testing. Bahasa yang populer untuk testing adalah Python, Java, dan JavaScript.
- SQL: Kemampuan membaca dan menulis query SQL akan berguna untuk menguji database.
- Tools Testing: Pelajari berbagai macam tools testing seperti Selenium, Appium, JUnit, TestNG, dan Postman.
- Version Control: Mengerti Git atau SVN akan membantumu bekerja dalam tim dan mengelola perubahan kode.
Selain itu, ada beberapa soft skill yang juga penting, seperti:
- Kemampuan beradaptasi: Industri software terus berkembang, jadi seorang tester harus siap belajar hal-hal baru.
- Problem-solving: Seorang tester seringkali dihadapkan pada masalah yang kompleks, jadi kemampuan untuk memecahkan masalah adalah suatu keharusan.
- Kerja sama tim: Seorang tester biasanya bekerja dalam tim, jadi kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain sangat penting.
- Analisis: Kemampuan menganalisis kebutuhan bisnis, spesifikasi, dan desain akan membantumu merancang kasus uji yang efektif.
- Komunikasi: Kemampuan berkomunikasi dengan baik sangat penting untuk berkolaborasi dengan tim pengembang, product owner, dan stakeholder lainnya.
- Problem Solving: Seorang tester harus memiliki kemampuan untuk menemukan akar masalah dan mencari solusi yang efektif.
- Kreativitas: Seorang tester yang kreatif akan mampu menemukan bug yang tidak terduga.
Area Khusus yang Bisa Kamu Dalami
- Performance Testing: Menguji kinerja sebuah aplikasi untuk memastikan responsivitas dan skalabilitas.
- Security Testing: Menguji keamanan aplikasi untuk melindungi dari serangan hacker.
- Usability Testing: Menguji kemudahan penggunaan sebuah aplikasi dari perspektif pengguna.
- Automation Testing: Mengutomasi proses pengujian untuk meningkatkan efisiensi.
- Mobile Testing: Menguji aplikasi mobile pada berbagai perangkat dan sistem operasi.
Tips Tambahan
- Belajar dari pengalaman: Jangan ragu untuk mencoba berbagai proyek pengujian, baik itu proyek pribadi maupun proyek perusahaan.
- Ikuti komunitas: Bergabunglah dengan komunitas penguji software untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
- Baca buku dan artikel: Banyak sumber daya yang bisa kamu gunakan untuk belajar, mulai dari buku, artikel, hingga tutorial online.
- Sertifikasi: Memperoleh sertifikasi seperti ISTQB bisa meningkatkan kredibilitasmu.
Sumber Belajar
- Online Courses: Platform seperti Coursera, Udemy, dan edX menawarkan banyak kursus tentang software testing.
- Tutorial: Cari tutorial di YouTube atau website-website seperti Tutorialspoint atau guru99, atau di blog ini .
- Dokumentasi Tools: Pelajari dokumentasi resmi dari tools yang kamu gunakan.
- Blog dan Forum: Ikuti blog dan forum tentang software testing untuk mendapatkan informasi terbaru.
Intinya: Menjadi seorang software tester itu seru karena kamu akan berperan penting dalam memastikan kualitas sebuah produk software. Kamu akan belajar banyak hal baru, dan yang paling penting, kamu akan merasa puas ketika berhasil menemukan dan memperbaiki bug yang ada.
Continue reading Basic Skill yang harus kamu ketahui ketika ingin mengambil posisi Quality Assurance (Software Testing)